Selasa, 07 April 2015

Benarkah Kita?



Hai Hai, 
Beberapa waktu lalu saya diam-diam buka laptopnya Torro, Kakak saya. Niatnya sih cuma mau ngopy film. Karena yang mau di copy sudah pernah saya tonton semua jadi saya buka-buka yang lain. Daaannn, saya menemukan file doc yang judulnya menarik banget buat saya. BENARKAH KITA?? <~ judulnya.

Karena itu menarik, jadi ya saya baca. Dan betul, menurut saya emang menarik isinya. Semenarik judulnya. Isinya sih gak membicarakan apa yang kita lakukan benar atau salah (menurut saya), hanya berupa saran agar kita berani mengambil keputusan sendiri tanpa perlu bertanya-tanya kepada orang lain, termasuk orang kepercayaan kita. Mungkin emang gak nyambung sama judulnya, tapi emang buat saya menarik.

Oke, tanpa banyak ba-bi-bu-be-bo lagi, berikut adalah isi dari file doc Kakak saya, selamat merenung, wkwkwkw


BENARKAH KITA?

Ada suatu cerita dimana sering terjadi di antara kita. banyak orang, banyak pula pendapat, tapi bisakah kita melihat suatu cerita dari kenyataan yang selama ini banyak di abaikan, dan  mengambil kesimpulan dari asumsi dan pendapat pribadi. Terkadang kita menganggap benar pendapat seseorang, padahal kita sendiri belum tau kenyataan dan kebenaranya. Mendengar pendapat memeng enak, apalagi ketika kita sedang mendapat masalah yang begitu  rumit. Pasti kita berharap mendapat jawaban dari orang yang kita mintai pendapat. Namun pernahkah Anda bertanya, Apakah Anda sudah bicara kepada seorang yang tepat? Dan seberapa yakin masalah Anda akan teratasi ketika meminta pendapat orang tersebut?, renungkan pertanyaan tersebut ketika anda melihat kenyataan bahwa pendapat satu orang dengan orang lain tidaklah sama, dan dari begitu banyak orang di luar sana memiliki beberapa masalah yang hampir sama dengan masalah yang anda hadapi namun mereka menyikapi masalah dengan cara yang berbeda.Lalu, pendapat mana yang anda pilih?
Pernah suatu ketika anda mengerjakan soal yang jawabanya adalah suatu palihan, mudah saja contohnya ketika anda disuruh memilih benar, atau salah….Pasti ketika anda menjawab jawanban tersebut, anda akan ditanya alasan mengapa anda memilih jawaban tersebut. Dan saat itu anda benar-benar yakin dengan jawaban anda karena mungkin anda sudah pernah membaca sendiri, atau membuktikan sendiri.Sehingga anda benar benar yakin dan bila jawaban anda disanggah orang lain, anda akan tetap ngotot dengan jawaban anda. Namun ketika anda ditanya, Bagaimana anda menyelesaikan masalah anda? Apakah anda yakin menjawab” saya menyelesaikan masalah saya dengan bantuan pendapat dari si A”.Awalnya kita memang bertujuan mencari bantuan sebagai jalan keluar dari masalah kita, namun tidakkah anda sadar, ketika anda mendengar pendapat orang lain, anda benar-benar menjadi murid yang baik, setiap kata akan anda cermati, yang tanpa sadar akan mencuci otak anda sendiri, setelah anda mendengar panjang lebar, apa yang dikatakan teman anda tersebut, anda akan merasa puas hanya karena teman anda sudah pernah mengalami apa yang anda rasakan.Namun perlu diingat lagi bahwa itu pendapat dari teman anda, bukan dari pendapat anda sendiri, pertanyaan selanjutnya adalah, sampai kapan anda akan bertanya terus kepada teman anda, ketika anda menghadapi masalah.Tidakkah anda ingin menyelesaikan masalah anda sendiri dan mencoba bertanya kepada hati nurani anda sendiri, yang sudah anda memiliki sejak lahir.Mungkin kali ini anda beruntung bisa menemukan orang yang pernah mengalami apa yang menjadi masalah bagi anda sekarang. Namun tidakkah anda berpikir, apa yang terjadi bila teman anda tersebut sudah mati…apakah anda juga akan ikut mati, karena selama ini anda selalu mendengar ,pendapat teman anda tersebut ketika anda mengalami suatu masalah..….Sampai kapan anda terus mencari pendapat orang?
Manusia diciptakan dengan mempunyai akal.tinggal kita saja mengolah akal kita dengan baik atau tidak.... Masalah yang kita hadapi,adalah masalah kita sendiri bukan masalah bersama dengan orang lain, sehingga kita tidak wajib selalu bertanya dan tidak menyelesaikan masalah dengan kemampuan kita sendiri.


Bagaimana????
Ternyata otak kita sama ya...(saya sama Torro). 
Sekilas tentang Torro, dia memang terkesan egois sih (sama orang lain), kata-katanya pahiiiiiiit, judes pula (It's True). Tapi itulah Kakak saya. Dia gak mau terikat sama yang dia anggap orang lain sama dia. Meskipun banyak yang berpendapat "Seseorang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain", kata-kata itu gak berlaku sama dia. Selagi dia masih punya otak yang bisa dia gunakan, dia pasti bisa bertahan hidup meskipun tanpa bantuan orang lain.

So...., bagaimana pendapat kalian tentang tulisan Kakak saya diatas????



Deeply Lovely, 
Mamas,

Tata Via


1 komentar:

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Posting Komentar